Tengah malam pungguk berlagu,
Buat menghiburkan gadis jelita;
Keselesaan diri kini diganggu,
Sampah yang busuk merata-rata.
Indah sungguh tiada terbilang,
Si cantik puteri amat mengagumkan;
Kejernihan airku makin
menghilang,
Sisa toksik telah mencemarkan.
Masuk ke hutan burung dipikat,
Burung dijual di tengah pekan;
Aliran airku telah disekat,
Bencana banjir terpaksa
kuberikan.
Anak desa berdondang sayang,
Ikut tarian sambil berdendang;
Seluruh hidupan telah pun hilang,
Hanya kesepian datang bertandang.
Pagi-pagi memetik kuini,
Buat hidangan para tetamu;
Ingatlah selalu pesanku ini,
Rosak diriku, bencana padamu.